Belajar membuat business plan sangat dibutuhkan ketika akan membuka usaha, termasuk produk makanan sehat. Perencanaan tersebut tersusun dalam satu dokumen, mulai dari strategi bisnis, target pasar, pengelolaan biaya, dan lain sebagainya.
Perlu diketahui bahwa memulai dan menjalankan sebuah usaha memiliki tantangan dan kendala tersendiri. Oleh sebab itulah, perencanaan matang akan sangat membantu dalam mengelola usaha yang sedang dijalankan.
Salah satu bidang usaha yang memiliki target pasar luas adalah makanan sehat, apalagi setiap orang pasti akan membutuhkannya setiap saat. Jika ingin memulai bisnis ini, maka penting membuat business plan makanan terlebih dahulu.
Hal ini karena bidang usaha satu ini membutuhkan pertimbangan dan tidak boleh dilakukan secara gegabah. Dengan membuat perencanaan, maka pangsa pasar bisa menjadi lebih luas dan produk dikenal oleh masyarakat luas.
Dalam memulai usaha makanan sehat, penting untuk memiliki rencana bisnis yang terstruktur dengan baik. Salah satu langkah awal adalah menyusun business plan yang baik. Dalam artikel ini, akan dibahas contoh business plan untuk usaha makanan sehat yang dapat dijadikan referensi untuk memulai usaha. Yuk simak!
Apa Itu Business Plan?
Business plan merupakan dokumen tertulis yang berisi visi misi dan langkah bisnis secara lengkap untuk mencapai tujuan. Dalam berbagai contohnya, terdapat juga jangka waktu pencapaian tujuan secara jelas dan detail.
Tidak hanya pada perusahaan besar, bahkan bisnis rumahan juga membutuhkan bisnis plan meskipun tentu akan lebih sederhana. Perencanaan ini akan menjadi panduan dalam memulai dan menjalankan bisnisnya.
Pembuatan perencanaan ini harus dibuat untuk tujuan besar, apapun jenis dan bidang yang dipilih. Business plan makanan sendiri, terutama pada usaha rumahan, tidak perlu rumit asalkan berisi garis besar tujuannya.
Dokumen perencanaan tersebut umumnya berisi strategi pemasaran serta penjualan bisnis secara detail. Bukan hanya itu saja, terdapat juga perencanaan income, outcome, kondisi keuangan, juga berbagai informasi lainnya.
Membuat perencanaan bisnis juga perlu pertimbangan, oleh sebab itu membutuhkan pemikiran dan keputusan tepat. Fungsinya sebagai acuan para pebisnis mencapai tujuan dalam jangka panjang.
Contoh Business Plan untuk Makanan Sehat
Sebenarnya membuat perencanaan untuk memulai dan mengelola bisnis tidak terlalu sulit, namun akan sangat membantu para pengusaha mencapai tujuan. Berikut adalah beberapa contoh detail pada business plan yang perlu kamu ketahui.
1. Ringkasan Eksekutif
Hal pertama yang perlu dilakukan dalam penyusunan bisnis plan membuat ringkasan eksekutif. Bagian ini berisi ringkasan tentang semua isi bisnis plan yang nantinya akan dijelaskan satu per satu di bagian setelahnya.
Membuat ringkasan eksekutif harus menarik perhatian pembaca, dengan begitu akan meningkatkan rasa ingin tahu tentang bisnis yang akan dikelola. Meski demikian bagian dari business plan ini juga harus ringkas dan tidak lebih dari dua halaman.
Semakin singkat dan padat akan lebih baik, namun tetap harus menggambarkan semua perencanaan bisnis. Setidaknya ada beberapa poin penting yang harus ada pada bagian ringkasan eksekutif.
Pertama, tulis alasan bisnis penting dibuat, sebab akan menjadi faktor utama orang lain tertarik membacanya. Kedua, kamu perlu menjelaskan juga mengenai visi, misi serta tujuan dari bisnisnya.
Selanjutnya, gambarkan secara singkat produk maupun jasa yang disuguhkan, termasuk pada business plan makanan. Kamu juga perlu menuliskan tentang identifikasi target pasar dan strategi pemasarannya.
Tulis rangkuman kompetitor di sekitar tempat kamu membuka usaha dan bagaimana cara bersaing secara sehat. Terakhir, menuliskan tentang garis besar proyeksi keuangan bisnis dalam jangka pendek maupun panjang.
2. Analisis Pasar
Bagian business plan selanjutnya menulis analisis pasar berfokus pada faktor persaingan bisnis serta riset khusus mengenai produk usaha. Kamu juga perlu menunjukkan keseriusan dalam analisis pasar secara keseluruhan, menilai persaingan bisnis, juga hasil analisisnya.
Ada beberapa poin yang harus ada pada bagian ini, termasuk penentuan target pasar sesuai lokasi usaha. selanjutnya, tulis identifikasi selera konsumen, potensi volume pembelian produk dari perkiraan riset pasar, juga kelebihan bisnismu dibanding pesaing lain.
3. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran sering juga disebut dengan marketing plan, penulisannya harus menggunakan metode sesuai produk dan layanan usaha. Hal ini juga diperlukan ketika membuat business plan makanan sehat dan sederhana.
Pemilihan metode pemasaran akan sangat dibutuhkan dan penting terhadap pencapaian target bisnis secara efektif. Ada beberapa poin penting yang harus ada pada strategi pemasaran ini.
Pertama, penjelasan mengenai penerapan sistem penjualan yang tepat sesuai riset pasar. Kedua, uraikan mengenai strategi promosi dan iklan dalam jangka pendek maupun panjang, jelaskan juga tentang metode serta biaya yang dikeluarkan.
4. Manajemen dan Organisasi
Sebuah organisasi tidak terlepas dari sumber daya manusia di dalamnya, dalam hal ini adalah karyawan perusahaan. Business plan juga termasuk pembahasan tentang sumber daya manusia dalam menjalankan usaha.
Terdapat beberapa poin yang harus ada dalam bagian ini, termasuk penjelasan tentang potensi karyawan yang dibutuhkan. Selain itu, tuliskan juga jumlah karyawan pada setiap divisi termasuk deskripsi pekerjaan dan keahliannya.
Business plan pada bagian ini juga termasuk penjelasan status kerja karyawan setiap posisi, misalnya kontrak dan paruh waktu. Selain itu, penting juga menulis kaitan tugas yang dilakukan, alasan merekrut karyawan, termasuk perkembangan karir.
5. Proyeksi Keuangan
Proyeksi keuangan merupakan analisis yang terdiri dari sumber modal, laba rugi, arus kas, hingga BEP atau Break Even Point. Paling awal dalam penulisannya adalah menentukan sumber modal secara rinci, misalnya dana pribadi atau hal lain.
Laba rugi juga sangat penting masuk dalam proposal perencanaan bisnis dengan beberapa poin isi. Hal yang terdapat pada business plan termasuk pendapatan penjualan, HPP, biaya operasional, pendapatan, juga biaya lainnya.
Sementara itu, arus kas merupakan laporan keuangan berisi pemasukan maupun dan pengeluaran uang. Dalam aktivitas arus kas akan terbagi menjadi tiga bagian yaitu operasi, investasi, juga pendanaan yang dikelola secara langsung maupun tidak langsung.
BEP merupakan kondisi biaya produksi, istilah lainnya adalah titih impas. BEP sama seperti jumlah pendapatan, juga penanda bahwa perusahaan tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian dalam hal bersamaan.
6. Rencana Operasional
Dalam sebuah business plan, rencana operasional menuliskan rincian proses kegiatan dan manajemen operasional secara detail. Termasuk di dalamnya adalah proses pembelian, penyimpanan produk, jadwal memasok bahan baku, juga alat yang dibutuhkan.
Ada beberapa poin yang penting ditulis pada bagian ini, termasuk penjelasan proses yang telah dilakukan dalam mengambangkan bisnis. Kamu juga perlu menulis alasan berada dalam tahap tersebut serta langkah yang diambil dalam waktu tertentu.
Selanjutnya, dalam bagian business plan ini juga perlu menuliskan kegiatan operasional bisnis termasuk persiapan hingga akhir kegiatannya. Sertakan juga daftar peralatan dan perlengkapan untuk semua proses produksi, juga jelaskan statusnya sewa atau membeli.
Terakhir, jabarkan fasilitas yang dimiliki oleh bisnis, mulai dari bangunan hingga alat-alat lain. Kamu bisa menuliskan berbagai fasilitas yang memang dimiliki seperti tempat parkir, WiFi, printer, dan sebagainya.
Memulai sebuah bisnis harus dilakukan dengan perencanaan yang matang agar lebih mudah mengelola dan mengembangkannya. Oleh sebab itu, penulisan business plan harus dilakukan dengan detail dan lengkap sebagai acuan mencapai tujuan.
Agar makin jago dalam berbisnis, yuk ikuti seminar F&B bersama TES Society. Kamu bisa mempelajari cara membuat perencanaan bisnis yang baik dan benar, cukup dengan membuka website https://te-society.com/ atau hubungi admin di nomor WA 08119700284.
Baca juga : 5 Metode Pelatihan Business Plan untuk Perusahaan
TENTANG FOUNDER
Klemens Rahardja is an avid start-up investor and an advocate of entrepreneurship. He has helped more than hundreds of new businesses to start and flourish, locally and internationally in their seed and startup stage as a direct investor and/or mentor and advisor. These include profit and not-for-profit organizations, privately owned businesses, and government bodies, be it from his expertise in building extensive networks, business development, or direct angel investing and venture capital.