Menyusun corporate plan adalah hal yang perlu dilakukan ketika kamu memiliki sebuah bisnis dan ingin bisnis tersebut memiliki peluang baru. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini disebut juga sebagai rencana bisnis. Pebisnis pemula wajib tahu hal satu ini.
Pertanyaannya adalah apa perbedaan antara business plan dan rencana strategi? Secara tersirat kamu dapat menemukannya melalui berbagai metode perencanaan, di mana sebagai pebisnis pemula, kamu bisa meniru dan menyesuaikannya dengan identitas bisnis sendiri.
Analisis PESTEL untuk Rencana Bisnis
Sebuah corporate plan dapat disusun berdasarkan analisis terhadap enam hal, yakni PESTEL. PESTEL sendiri merupakan singkatan dari politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan (environment), dan legal atau hukum.
Analisis terhadap politik dapat menentukan sampai sejauh mana pemerintah dapat mempengaruhi sebuah bisnis. Kamu bisa mencari tahu peluang terbaiknya melalui perlakuan pemerintah pada berbagai bisnis sejenis di Indonesia selama beberapa tahun terakhir.
Dari sisi ekonomi juga tidak kalah penting, yakni berperan untuk melihat performa ekonomi apa yang berdampak langsung terhadap bisnis. Analisis terhadap hal ini juga mesti memikirkan seperti apa dampak pengaruhnya dalam jangka panjang untuk perusahaan.
Ketiga, yakni analisis terhadap aspek sosial. Salah satu aspek dalam corporate plan ini menyebar ke berbagai sisi. Seperti, seperti apa lingkungan target marketnya, bagaimana tren kulturalnya, demografi, analisis populasi, serta berbagai faktor lainnya lagi.
Berkaitan dengan teknologi, sepertinya bisnis di zaman sekarang ini tidak mungkin terlepas dari teknologi. Maka, dalam bidang apapun bisnis yang kamu jalankan pastikan untuk melihat seperti apa hubungannya dengan teknologi untuk bisa bertahan di tengah kompetitor.
Faktor lingkungan berhubungan dengan kondisi alam. Kamu harus tahu apa pengaruh berbagai kondisi alam, seperti kondisi geografis, iklim, cuaca, sampai dengan kerusakan lingkungan terhadap usaha. Kondisi cuaca beberapa waktu ke belakang bisa jadi acuan.
Terakhir, salah satu faktor yang paling menentukan apakah bisnis berjalan aman atau tidak adalah faktor legal atau hukum. Salah satu corporate plan ini dapat menjadi pelindung untuk perusahaan di masa mendatang dan menjamin kenyamanan serta keamanan kerja pegawai.
Analisis Benchmarking untuk Rencana Bisnis
Kamu bisa juga mempertimbangkan analisis benchmark untuk menyusun rencana bisnis. Analisis ini dilakukan dengan upaya mengukur kebijakan yang sudah dibuat oleh perusahaan. Kebijakan tersebut bisa berkaitan dengan produk, strategi, program, maupun lainnya.
Apa yang sudah dibuat oleh perusahaan dapat dibandingkan dengan kompetitor sebagai sarana melihat potensi bisnis. Dengan membawa kompetitor ke dalam rencana bisnis maka kamu mendapatkan gambaran di mana posisi peluang itu berada dan bagaimana siasatnya.
Melalui pemberlakuan perbandingan, maka saat kamu membuat corporate plan, akan ada gambaran dalam hal memperbaiki performa bisnis, meningkatkan produktivitas, dan memperbaiki kualitas serta pelayanan. Adapun kelebihan dari analisis ini adalah:
- Rencana bisnis dilakukan mengacu pada kebutuhan pelanggan sehingga potensi diterima pasar lebih besar.
- Berkat melihat kompetitor maka kamu memiliki gambaran untuk menghindari sesuatu yang sudah ada atau sudah umum. Ini artinya, saingan semakin sempit dan kamu tidak perlu membuang dana serta waktu mempekerjakan pegawai.
- Memiliki referensi terkait kompetitor paling kuat dan bagaimana mereka melakukan usaha serta seperti apa penyelesaian masalah yang diterapkan.
- Salah satu kelebihan corporate strategi planning dengan fokus benchmarking adalah memberikan ide baru dalam bidang teknologi.
- Mampu berkompetisi dengan para kompetitor dalam bidang sejenis.
Lima kelebihan di atas tentunya tidak terlepas dari berbagai kekurangan juga. Kekurangan tersebut kami rangkum dalam poin-poin berikut:
- Kurang motivasi mengadopsi praktik bisnis.
- Kurang informasi mengenai bagaimana bisnis beradaptasi
- Kurang kapasitas dalam penyerapan praktik berbisnis
Analisis benchmarking maupun analisis PESTEL merupakan dua analisis yang didasari oleh faktor eksternal. Sementara untuk faktor internal, kamu bisa meniru beberapa rencana bisnis yang akan kami bahas berikutnya.
Mengetahui Metode 7’s McKinsey
Analisis internal bisa mengenai evaluasi terhadap organisasi, struktur organisasi, dan sumber daya manusia. Evaluasi terhadap tiga hal tadi disebut juga sebagai 7’s McKinsey, sesuai dengan penamaannya, ada tujuh faktor penentu, terbagi menjadi hard dan soft elemen.
Untuk hard elemen, terbagi menjadi tiga hal, diantaranya strategi, struktur, dan sistem. Strategi merupakan rumusan organisasi dalam mempertahankan serta membangun keunggulan bersaing secara berkelanjutan.
Sementara struktur dalam pembuatan corporate plan adalah struktur organisasi yang menetapkan kedudukan serta tugas dan tanggung jawab masing-masing. Terakhir, sistem adalah prosedur operasional terkait kegiatan sehari-hari serta terkait pembuatan keputusan.
Selain tiga hal yang menjadi hard elemen, ada juga empat hal yang merupakan bagian dari soft elemen. Keempat hal itu adalah skills atau keterampilan yang dimiliki oleh para karyawan serta tidak lupa juga staff atau karyawannya sendiri.
Style terkait bagaimana manajemen yang digunakan pemimpin. Ketika ada karyawan yang berkata mengalami tingkat kenyamanan berbeda saat bekerja di perusahaan A dan B maka bisa jadi hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh faktor manajemen perusahaan.
Keempat adalah shared values atau nilai-nilai yang harus diaplikasikan oleh seluruh pegawai sesuai identitas perusahaan. Penyusunan corporate plan berdasarkan 7’s McKinsey ini mencoba menyeimbangkan antara faktor internal serta faktor eksternal perusahaan.
Bisnis dengan Model Canvas
Dari segi analisis internal, penyusunan rencana bisnis juga bisa melalui Model Canvas. Bisnis Model Canvas atau singkatnya BMC merupakan kerangka manajemen yang digunakan untuk melihat gambaran ide bisnis berikut realisasinya dalam waktu singkat.
Untuk penerapan metode satu ini, terdapat 9 kunci yang harus diperhatikan. Kesembilan kunci dalam penyusunan corporate plan tersebut berkaitan dengan:
- Partners adalah siapa saja orang yang bisa diajak bekerja sama menjalankan perusahaan dan visi misinya sesuai. Saat menemukan partner tepat maka akan lebih mudah juga jalannya bagi perusahaan lekas berkembang.
- Aktivitas yang berfokus pada tiga hal, yakni produksi, penyelesaian masalah, dan networking. Sekarang sangat mustahil sebuah bisnis bisa bertahan jika tidak memperhatikan bagaimana mereka eksis di dunia digital.
- Sumber Daya yang berhubungan dengan manusia, seperti adanya karyawan sesuai kebutuhan. Bisa juga sumber daya berkaitan dengan aset, seperti gedung, peralatan, dan inventaris.
- Value Proposition terkait seperti apa solusi dari perusahaan terhadap permasalahan yang dihadapi konsumen. Dalam penyusunan corporate plan, poin satu ini tidak kalah penting.
- Hubungan dengan Pelanggan bisa mengacu pada beberapa hal, seperti berhubungan langsung secara pribadi dengan pelanggan atau mengirimkan perwakilan. Bisa juga hubungan berupa pelayanan otomatis, seperti chat bot pembuatan komunitas, dll.
- Chanel berhubungan dengan situs resmi perusahaan, distributor, mitra, retail, afiliasi marketing, iklan, pencarian berbayar, dan sebagainya.
- Customer Segments bisa berkaitan dengan lima hal, diantaranya target market secara umum, target market secara spesifik, market yang tersegmentasi lebih spesifik, sampai target market yang mendapatkan perlakuan khusus.
- Cost Structure merupakan biaya wajib yang tidak boleh diabaikan. Contohnya, seperti biaya sewa gedung, penggunaan listrik, telepon, internet, air, dan sebagainya.
- Revenue Stream merupakan faktor kesembilan dalam penyusunan corporate plan BMC, yakni terkait keuntungan perusahaan.
Sembilan kunci tersebut tentunya dapat membantu pebisnis merencanakan masa depan usahanya sebaik mungkin. Menerapkan BMC, sebenarnya kamu lebih dapat merangkum perencanaan hanya dalam satu lembar kertas, asal semua memahaminya dengan baik.
9 Faktor Penting dalam Penyusunan Corporate Plan
Dalam merancang rencana bisnis, secara keseluruhan terdapat enam faktor yang harus diperhatikan. Baik dari segi internal maupun eksternal, enam faktor di bawah ini perlu diterapkan sebagai contoh corporate plan yang baik:
1. Ringkasan Eksekutif
Bisa dibilang ringkasan eksekutif ini mengenai profil perusahaan. Isinya mengenai deskripsi bisnis, visi misi, motto, dan sebagainya. Ringkasan eksekutif menjadi gambaran dan informasi untuk pihak dalam maupun luar perusahaan.
2. Pengantar
Pengantar adalah faktor lain yang mempengaruhi penyusunan corporate plan dengan ruang lingkup lebih luas, seperti latar belakang bisnis, siapa saja di dalamnya, tujuan jangka pendek maupun panjang. Dengan ini, siapapun bisa mengetahui seluk beluk perusahaan kamu.
3. Analisis Produk
Analisis terhadap produk dibagi menjadi dua kategori, yakni analisis produk berupa barang atau analisis produk berupa jasa. Analisis dilakukan terhadap salah satunya saja, tergantung pada jenis apa yang kamu produksi. Jika menjual barang maka lakukanlah analisis barang.
4. Analisis Pemasaran
Untuk analisis pemasaran, terlebih dahulu kamu harus memahami siapa target marketnya. Dengan begitu, lebih mudah untuk menyusun rencana pemasaran tepat karena data detail mengenai pasar telah didapatkan, seperti umur, jenis kelamin, tinggal di mana, hobinya apa.
5. Analisis SDM
Pembuatan corporate plan juga membutuhkan analisis terhadap sumber daya manusia. Penyerapan sumber daya manusia tentunya mesti sesuai dengan kebutuhan. Ini kenapa perusahaan menetapkan syarat dan ketentuan ketika merekrut pegawai baru.
6. Analisis Keuangan
Terakhir, membuat rencana bisnis juga harus menerapkan analisis keuangan. Hal ini berkaitan dengan modal, pendapatan, laba, pengeluaran, dan juga investasi. Semua harus diperhitungkan dengan baik untuk gambaran tepat menjalankan usaha dengan lancar.
7. Analisis Peluang Bisnis
Dari semua hal yang sudah dilakukan, kini kamu bisa melihat seperti apa peluang bisnis yang akan dijalankan. Pentingnya memahami target market untuk mengukur peluang mendapatkan keuntungan sebesar mungkin sejak pembuatan corporate plan dari awal.
8. Rencana Eksekusi
Berikutnya terkait kapan eksekusi semua hal yang sudah dituangkan ke dalam bentuk teori dipraktikkan dengan baik. Berbagai faktor sebelumnya menentukan panduan tepat untuk menjalankan operasional perusahaan.
9. Lampiran
Terakhir, yang terdapat dalam lampiran adalah dokumen pendukung. Bisa berupa akta pendirian perusahaan, sertifikat terkait, dan sebagainya. Jika sudah sampai ke tahap lampiran maka artinya sudah selesai penyusunan rencana bisnis perusahaan.
Bergabung dengan Komunitas Bisnis Terbaik
Menjadi pengusaha bukanlah hal mudah, akan ada banyak tantangan yang kamu lalui dan itu memperlihatkan sejauh mana kamu bertahan. Untuk mendapatkan semangat dan ilmu di dunia bisnis, kamu bisa bergabung dengan komunitas bisnis terbaik seperti TES (The Entrepreneurs Society).
Dapatkan ilmu penyusunan corporate plan langsung dari ahlinya. Kesempatan ini hanya bisa kamu dapatkan jika berkonsultasi langsung dengan Klinik Bisnis kami di nomor 0811-9700-284. Bisa juga langsung menghubungi whatsapp ELITES di nomor resmi 081389630543. Dapatkan lingkungan terbaik untuk menjalankan usaha sesuai prosedur berlaku.
Siapapun kamu berkesempatan menjadi yang terbaik versi kalian masing-masing. Kami di sini membantu memaksimalkan potensi kamu sebagai pebisnis. Dimulai dari hal kecil, menciptakan lingkungan yang suportif akan mendukung masa depan usaha jangka panjang.
Jangan ragu untuk menghubungi nomor yang telah kami sebutkan tadi. Pastikan kamu mendapatkan wawasan serta koneksi seluas mungkin bersama kami di sini. Akan ada banyak hal terkait corporate plan dan lainnya yang bisa kamu pelajari bersama profesional.
TENTANG FOUNDER
Klemens Rahardja is an avid start-up investor and an advocate of entrepreneurship. He has helped more than hundreds of new businesses to start and flourish, locally and internationally in their seed and startup stage as a direct investor and/or mentor and advisor. These include profit and not-for-profit organizations, privately owned businesses, and government bodies, be it from his expertise in building extensive networks, business development, or direct angel investing and venture capital.
Baca juga : Apa Saja yang Perlu Disiapkan untuk Retirement Plan?