Entrepreneurship Mindset yang Harus Dimiliki Pengusaha

Memiliki entrepreneurship mindset adalah hal wajib yang perlu dimiliki jika ingin bersaing di era bisnis digital sekarang. Kamu tidak boleh terpaku pada pemikiran orthodox ketika hendak membangun sebuah bisnis.

Pada kesempatan ini kami jelaskan berbagai aspek penting yang bisa dijadikan sebagai acuan. Jadi nantinya bisa menjalankan sebuah bisnis sendiri apapun bentuknya menggunakan fundamental dasar.

What is an entrepreneurial mindset? Pada dasarnya itu adalah sebuah tendensi dari dalam diri seseorang untuk mengembangkan potensinya. Jadi kita bisa menggunakan aset dalam bentuk apapun guna mencapai keuntungan maksimal.

Dalam era modern seperti sekarang mentalitas tersebut harus diimplementasikan untuk menggerakkan berbagai kegiatan. Jadi nantinya sebuah usaha apapun itu bentuknya dapat bergerak secara konsisten.

Pemahaman terkait mindset bisnis yang benar adalah modal penting sehingga kita bisa memiliki perseverance dalam persaingan global. Jadi tidak mudah patah arang ketika menemukan satu rintangan saja, simak sepuluh modalnya berikut ini.

Baca juga : Tips Mencari Komunitas Entrepreneur Jakarta Berpengalaman

10 Entrepreneurship Mindset di Era Digital

Entrepreneurship mindset

Kami sudah mempersiapkan sepuluh rangkuman topik fundamental yang dapat dijadikan modal memulai sebuah usaha. Jadi setelah membaca semua info ini Kamu bisa mulai menggerakkan diri sendiri.

1. Kreatif dalam memanfaatkan modal

Jangan pernah berpikir bahwa modal itu selalu identik dengan aspek finansial seseorang. Memang benar jika seseorang punya kemampuan finansial tinggi tentu dia bisa memulai secara lebih cepat.

Namun tahukah Kamu salah satu entrepreneurship mindset paling penting adalah kreatif dalam memanfaatkan modal. Seorang manusia dengan dua lutut dan satu set otak cukup digunakan untuk membangun sebuah bisnis.

Memang jika menggunakan sistem tersebut perkembangannya akan sedikit lambat dibandingkan dengan dorongan finansial. Namun ketika kita bisa kreatif memanfaatkannya bukan tidak mungkin perkembangan juga bisa terlaksana.

Cara membangun mindset entrepreneur tersebut dalam diri kita sebenarnya mudah saja. Selama seseorang masih percaya bahwa kesempatan sukses antara manusia satu dan lainnya itu sama.

Masalah paling sering terlihat adalah banyak orang tidak sabar dengan perkembangannya sendiri. Jadi banyak orang putus di tengah jalan karena merasa tidak ada perkembangan.

Padahal apabila kita mau menanti dua atau tiga tahun lagi sebuah usaha modal dengkul pasti bisa sukses. Lihat saja bagaimana kredit skor Kamu perlahan naik dan mulai diakui oleh bank.

2. Memiliki visi dan misi yang realistis

Kami tidak ingin meracuni Kamu dengan motivasi besar seperti pada kebanyakan pelatihan. Justru dengan berpikir secara realistis sebuah gagasan dapat diwujudkan jauh lebih mudah.

Apabila kita memiliki visi dan misi terlalu besar maka ini akan sulit dicapai dalam jangka pendek. Ingat entrepreneurship mindset paling penting adalah menemukan sebuah pemicu agar diri bisa bergerak konsisten.

Jika seseorang terperangkap dalam paradox pemikirannya yang terlalu tinggi ini akan berbahaya. Realisasi ketika seseorang tidak bisa mencapainya dapat meruntuhkan semangat membangun cita-cita.

Jadi kita memang harus sadar diri seperti apa kemampuan saat ini agar bisa dikembangkan lagi di masa depan. Awali dengan hal kecil dulu nanti pasti bisa meraih tujuan lebih besar.

Mengembangkan secara perlahan pola pikir tersebut jauh lebih penting dibandingkan kita meracuni diri dengan motivasi besar sesaat. Jadi pahami bahwa dunia ini berputar dan Kamu bukan seorang pemeran utama.

Ketika hendak membangun entrepreneurship mindset usahakan tidak perlu terlalu kompleks. Lihat saja banyak orang sukses di Indonesia mereka selalu mengawali dari impian sederhana.

3. Mampu bekerjasama dengan orang lain

What are the three main mindset of entrepreneurship? Kreativ, visi, dan kerjasama menjadi tolak ukur utama dalam melakukannya. Jadi sekarang kami akan jelaskan bagaimana pentingnya kerjasama dengan partner.

Memang bagi beberapa orang ini akan mengorbankan sifat idealisme yang tertanam dalam jiwanya. Namun idealisme tersebut bisa merusak entrepreneurship mindset jika terus dipertahankan.

Oleh karena itu Kamu memang harus memiliki fleksibilitas dalam diri agar mampu mudah beradaptasi. Sekarang jika kita tidak bisa beradaptasi mau dibawa kemana impian besarnya.

Tentu semakin sulit untuk merealisasikannya karena setiap individu lain pasti berusaha mengalahkannya. Jadi wajib hukumnya untuk berkolaborasi dengan pihak lain apapun bentuknya.

Itu adalah entrepreneurship mindset idealis yang lebih tepat digunakan pada era modern seperti sekarang. Ingat Kamu bukanlah seorang pemeran utama dalam drama perputaran dunia ini.

Jadi sadari bagaimana lebih dan kurangnya potensi diri agar mampu memperbaiki dan menyesuaikan kembali. Jika terus bertahan dalam paradigma individualistis jelas akan terinjak oleh manusia lainnya.

4. Berani menantang risiko

Salah satu masalah awal para pengusaha muda adalah segan dalam menantang risiko. Padahal ketika kita mampu memaksa diri untuk menembus batasan kemampuan tentu itu semua dapat dilewati.

Jadi ketika ada risiko di depan mata kita tidak boleh menghindarinya, hadapi dengan segenap hati. Ingat manajemen risiko secara kalkulatif adalah modal penting entrepreneurship mindset.

Sehingga kita tidak secara asal menghadapi risiko tersebut tanpa persiapan terlebih dulu. Kalkulasi seperti apa peluangnya, jika memang masih ada kesempatan jangan pernah menghindarinya.

Terkadang memang kita akan dihadapkan pada sebuah masalah tanpa solusi. Ini bisa saja terjadi disini baru kita menghindarinya karena jelas akan menghancurkan mimpi jika terus berusaha menembusnya.

Jika Kamu sering melakukannya makan mentalitas bawah sadar akan terlatih menghadapi berbagai rintangan. Salah satu keuntungan kita sebagai manusia dalam menghadapi masalah adalah waktu.

Kita bisa mengontrol sendiri seperti apa manajemen waktu untuk mempersiapkan diri. Sehingga nantinya masalah dalam bentuk apapun pasti akan ketemu penyelesaiannya.

5. Bisa berjualan

Perlu diakui banyak generasi muda malas menjadi seorang pebisnis karena merasa tidak bisa berjualan. Ketahuilah bahwa seni dalam berjualan bukan hanya semata menjadi sales yang berkeliling.

Banyak generasi mudah Indonesia memiliki public speaking bagus dan itu bisa digunakan untuk berjualan. Ingat bahwa berjualan ini tidak hanya secara langsung namun juga tidak langsung.

Jadi hapus entrepreneurship mindset yang salah terkait cara berjualan yang orthodox. Era sudah digital, jika kita mampu menawarkan sebuah produk tanpa tatap muka lakukan saja.

Tidak perlu ragu dengan kemampuan komunikasi diri sendiri jika belum membuktikannya. Justru sekarang berjualan jadi semakin mudah karena daya beli masyarakat meningkat.

Jadikan perubahan pola konsumsi masyarakat ini sebagai sebuah peluang memulai usaha. Jika bukan sekarang kapan lagi harus menunda, apakah menunggu tubuh tidak sehat lagi baru beraksi.

6. Mau belajar

Seseorang yang tidak mau belajar adalah manusia dengan kegagalan di depan matanya. Jadi Kamu tidak boleh berhenti belajar dari manapun, siapapun, dan kapanpun.

Salah satu bekal entrepreneurship mindset yang paling kuat dibangun dari belajar. Apabila kita menghentikan kegiatan tersebut jelas nantinya akan menjadi tumpul dan kurang efektif.

Apalagi dalam dunia wirausaha seseorang dituntut untuk mampu beradaptasi pada kondisi apapun. Jadi agar bisa sukses dalam bidang tersebut kita tidak boleh lelah belajar hal baru.

Mulai dari pendekatan pada konsumen, metode marketing, efisiensi penjualan, sampai manajemen logistik. Jika hal tersebut sampai tidak kita kembangkan jelas tertinggal jauh oleh para kompetitor.

Ingat bahwa sekarang perputaran wirausaha di dunia semakin cepat dan kejam sebagai entrepreneurship mindset. Apabila Kamu tidak ingin tertinggal jauh maka jangan berhenti bergerak dan optimalkan potensi diri sendiri.

7. Mencintai bisnisnya sendiri

Perbedaan antara pekerja dan wirausaha adalah seorang wirausaha tidak bisa mengerjakan hal yang tidak dicintainya. Seorang pekerja bisa saja mengerjakan task yang dibenci agar mendapatkan gaji.

Namun seorang wirausahawan tidak mampu menjalankan hal yang dibencinya dalam waktu lama. Entrepreneurship mindset ini berkaitan dengan konsep psikologis dasar manusia dalam hal kreativitas.

Jika seseorang tidak menyukai hal yang dilakukan maka kreativitas akan sulit muncul. Kamu tahu sendiri jika dalam menjalankan bisnis tanpa kreativitas jelas akan tergilas oleh kompetitor lainnya.

Ketika sudah mengetahui what are the 7 parts of an entrepreneurial mindset? Tentu Kamu tidak perlu ragu lagi dalam memulai. Fundamental seperti ini mampu dijadikan acuan agar nantinya berwirausaha bisa menyenangkan dan menghasilkan.

8. Kreatif

Pada segmen sebelumnya sudah kami singgung masalah kreativitas dalam menjalankan usaha. Apabila Kamu memang bukan orang yang kreatif kuncinya adalah mau belajar.

Ingat kreativitas bukan sebuah karunia mutlak tuhan yang tidak bisa kita ubah takdirnya. Namun kreativitas adalah sebuah potensi yang adil diberikan pada setiap manusia.

Entrepreneurship mindset seperti ini jelas mampu memberikan leverage lebih guna mencapai kesuksesan. Jadi kita memang harus kreatif dalam menjalankan apapun bentuk usahanya.

Cara merangsang kreativitas agar terus muncul adalah dengan melihat kondisi sekitar. Artinya kita tidak boleh membutakan diri dari para kompetitor karena ego semata.

9. Pantang menyerah

Salah satu entrepreneurship mindset yang tidak boleh sampai lupa kita optimalkan adalah rasa pantang menyerah. Dalam dunia yang kejam seperti sekarang kita tidak boleh mudah menyerah.

Kompetitor akan menggilas kita tanpa ampun jika memiliki mental tahu atau mudah goyah. Jika Kamu memang bukan orang yang percaya diri tanamkan dalam jiwa bahwa dunia itu keras.

Apabila Kamu tidak mampu menelan kepahitan persaingan maka nanti bisnis yang dicintai akan hancur begitu saja. Bukankah sangat disayangkan jika jerih payah hancur begitu saja.

10. Sadis

Kunci terakhir agar kita bisa bertahan menjadi paling atas adalah memiliki entrepreneurship mindset sadis. Kita kejam karena tuntutan agar pihak lain tidak mudah menghancurkannya.

Jika kita bisa mengalahkan orang lain maka diri sendiri akan selamat dalam salah satu pertarungan kecil. Dunia ini bukan sebuah khayalan lembek yang memanjakan diri dalam fantasi.

Namun kenyataan modern ini adalah sebuah proyeksi seperti apa persaingan di neraka terbawah. Apabila kita tidak menjadi orang yang sadis dan berani menghancurkan kompetitor maka diri sendiri jelas menjadi paling bawah.

Dengan mempelajari entrepreneurship mindset tadi setidaknya Kamu memiliki gambaran seperti apa persiapannya. Jadi memang bukan hal mudah apabila ingin survive dalam pertarungan tersebut.

Kamu bisa mempelajari lebih mudah lagi jika bergabung dalam sebuah komunitas entrepreneur seperti TES. Dengan mengikuti The Entrepreneurs Society Kamu bisa mengetahui apa saja modal penting untuk memulainya. Jadi nanti kita bisa mempersiapkan diri agar mampu menjadi yang paling tangguh.

Apabila sudah bergabung dengan ELITES maka Kamu bisa mengoptimalkan potensi menjadi jauh lebih baik. Ada banyak program yang bisa diikuti sehingga kita tidak perlu kesulitan lagi mencari ilmu entrepreneurship.

Ada tiga jenis membership ELITES yang dapat Kamu ikuti ketika ingin bergabung bersama TES. Mulai dari free, ELITES Startup, dan ELITES Corporate Kamu bisa awali dulu dengan bergabung bersama membership free.

Sehingga bisa mencari tahu lebih dalam terkait apa saja program yang kami tawarkan. Tentu saja jika tertarik bisa langsung meningkatkan membership menuju startup atau langsung pilih corporate juga bisa. Silahkan hubungi WA Admin Klinik Bisnis: 0811-9700-284, WA ELITES: 081389630543.

Semua materi tersebut tentu dapat dijadikan pengantar ketika Kamu ingin memulai bisnis sendiri. Jadi tanamkan entrepreneurship mindset agar mampu bersaing di era modern seperti sekarang.

TENTANG FOUNDER

Klemens B. Raharja

Klemens Rahardja is an avid start-up investor and an advocate of entrepreneurship. He has helped more than hundreds of new businesses to start and flourish, locally and internationally in their seed and startup stage as a direct investor and/or mentor and advisor. These include profit and not-for-profit organizations, privately owned businesses, and government bodies, be it from his expertise in building extensive networks, business development, or direct angel investing and venture capital.

Baca juga : Komunitas Entrepreneur Muda Indonesia untuk Scale Up Bisnismu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ask Us