Pencatatanjurnaluang muka penjualanterkadang membuat bingung terutama akuntan awam. Biasanya orang awam akan meletakkannya secara tidak teratur dalam kolom keterangan tertentu.
Bahkan cukup sering ditemui down payment dibuatkan sebuah nota tersendiri dan baru masuk buku kas ketika sudah lunas. Ini sebenarnya masih viable untuk dilakukan namun bagaimana ketika pelunasannya lama misalnya bulan depan.
Tentu itu akan membuat rancu arus keuangan dalam pembukuan karena barang keluar tidak sesuai dengan arus kas. Jadi kita memang harus memasukkannya dalam pembukuan agar sesuai dengan kegiatan keuangan entitas.
Jika tidak dimasukkan akan lebih berpotensi lupa dan bisa membuat akun kas menjadi rancu. Oleh karena itu mari kita belajarbagaimana jurnal uang muka penjualan?Hal ini bertujuan supaya kamu mampu melakukan pencatatan secara tepat.
Akan ada dua kondisi penting ketika hendak melakukan pencatatan yaitu saat pembayaran dan pelunasan. Keduanya akan kami jelaskan secara detail sehingga kamu dapat menjadikannya referensi dalam pembukuan entitas.
Memahami Down Payment dalam Pembukuan
Kita pahami dulu seperti apa sebenarnya uang muka atau down payment dalam sebuah arus kas. Proses seperti ini sebenarnya akan terjadi dua atau lebih transaksi sehingga perlu kita pahami seperti apa sifatnya.
Tujuannya adalah agar nanti ketika menulis dalam buku kas tidak keliru dan tahuuang muka dicatat sebagai apa?Oleh karena itu simak beberapa bentuk berikut ini agar bisa menjadikannya sebagai acuan.
1.Pembayaran Down Payment
Ini adalah kegiatan pertama yang jelas akan dilakukan klien ketika membeli secara kredit. Jadi masuk dalamjurnal uang muka penjualankarena ada uang dibayarkan baik secara cash atau transfer bank.
Jika bentuknya uang cash maka dalam akun akan masuk sebagai kas, sedangkan transfer akunnya adalah bank. Jadi bisa kita lihat seperti apa bentuk pembayarannya hanya dengan melihat akun.
2.Pembayaran Cicilan
Ini bisa saja terjadi apabila perjanjian pembayarannya memang dicicil oleh debitur. Penamaan akun masih sama tergantung pada bagaimana sistem pembayarannya apakah itu cash atau melalui transfer bank.
Kemudian dalamjurnal uang muka penjualanakan kita tulis dalam keterangan sebagai down payment. Jadi cukup jelas bagaimana sifat atau arus uangnya saat kita melihat dalam BKU.
3.Pelunasan Pembayaran
Misalnya ketika seorang klien berjanji melunasi pada tanggal spesifik setelah uang muka terbayarkan. Maka kita akan memasukkan kegiatan ini dalam bentuk kas di debit dan piutang di kredit.
Jadi itu adalah ketiga bentuk yang perlu kita pahami apabila hendak membuat sebuahjurnal pembayaran uang muka. Tidak terlalu sulit hanya saja perlu keterangan agar jelas ketika melakukan audit.
Ingat bahwa kunci utama dalam aktivitas pembukuan adalah kejelasan dari keterangan aktivitas akun. Apabila kamu memang tidak biasa menggunakan sistem seperti ini tidak masalah menggunakan banyak keterangan.
Baca juga :Seminar Usaha yang Dapat Meningkatkan Penjualan Bisnismu
Jurnal Uang Muka Penjualan Belum Lunas
Sekarang kita masuk pada bagaimana cara penulisannya agar mampu menerapkan secara langsung. Tidak perlu khawatir kami juga akan sediakan contoh agar kamu dapat membuat sendiri nantinya.
Materi pertama adalahjurnal uang muka penjualanbelum lunas, sehingga ini masih down payment saja. Biasanya debitur sudah membuat kesepakatan untuk melakukan pelunasan pada waktu tertentu.
Kondisi ini memang paling sering ditemui dalam kegiatan transaksi baik itu entitas besar atau UMKM. Jadi kamu memang harus memahami bagaimana penggunaannya agar dapat digunakan sebagai referensi.
Pada dasarnya dalam membuatjurnal uang muka penjualanbelum lunas kita memasukkan down payment dalam akun kas. Misalnya A membeli beras dari entitas dengan nilai uang muka lima juta rupiah dengan asumsi dikirim setelah pelunasan, berikut bentuknya.
Apabila ternyata pelanggan A langsung mengambil berasnya pada waktu pembayaran maka penulisannya berbeda lagi. Kita harus langsung mencatat bentuk piutang usaha seperti pada bentuk berikut dengan asumsi total pembeliannya adalah 20 juta.
Dengan menggunakan kedua acuan tersebut maka membuatjurnal uang muka penjualanakan lebih mudah. Kita bisa langsung menerapkan karena bentuknya memang sederhana tergantung bagaimana proses kegiatannya.
Jika langsung diambil item pada hari itu juga pemilik entitas memang harus memberikan status piutang. Kemudian pelunasannya juga harus jelas seperti apa prosedurnya agar dapat sesuai kondisi.
Tentu cukup mudah apabila kita bisa melihat langsung seperti apa bentuknya tidak hanya teori saja. Oleh karena itu kamu bisa tahuuang muka dari pelanggan termasuk akun apa?
Pencatatan Penjualan dengan Down Payment Ketika Sudah Dilunasi
Ketika melakukan pelunasan kita juga harus membuatjurnal uang muka penjualan. Sehingga bisa jelas bagaimana status transaksinya apakah akun tersebut sudah menyelesaikan aktivitas atau belum.
Apabila piutang sudah terbayar jelas kita harus melakukan pencatatan agar tidak membuat rancu pembukuannya. Banyak orang awam sering baru mencatat ketika proses pelunasan dilakukan.
Jadi status transaksinya tidak menggunakan uang muka atau bahkan berbentuk kredit. Jika hal tersebut dilakukan maka tidak akan sama dalam pencatatan stok karena ada barang keluar namun tidak menerima pemasukan.
Kemudian tidak adanya keterangan dari menghilangnya stok tersebut akan membuat pusing kepala saat penutupan buku akhir tahun. Karena terdapat perbedaan arus keluar barang dengan masuknya dana.
Oleh karena itu disini akan kami berikan cara paling mudah melakukan pencatatan akun. Masih dengan kasus sama yaitu pembeli A membeli beras senilai lima juta dengan total transaksi senilai dua puluh juta.
Kita masih menggunakanjurnal uang muka penjualandengan bentuk nominal piutangnya sebagai kas di debit. Kemudian kita tuliskan keterangan piutang pada kredit sebagai bentuk pelunasannya seperti berikut ini.
Kita hanya perlu menuliskan nominal pelunasannya saja sebesar lima belas juta. Karena down payment lima juta sudah dibayarkan pad bulan sebelumnya jadi tidak perlu masuk lagi dalam akun.
Dengan menggunakan acuanjurnal uang muka penjualanseperti itu maka pembukuannya akan semakin rapi. Kita juga menjadi mudah dalam menyamakan aktivitas keluarnya barang dengan masuknya aliran dana.
Belajar Jurnal Penjualan Uang Muka Lebih Efektif, Ini Solusinya
Memang mempelajarijurnal uang muka penjualanakan sedikit memusingkan jika tidak memiliki mentor sendiri. Namun jangan khawatir karena ada solusi tepat agar kamu dapat lebih mahir mengenai ilmu bisnis.
Bergabung saja bersama kami di The Entrepreneurs Society, disini kamu bisa belajar mendalami berbagai aspek bisnis. Mulai dari strategi, akuntansi, sampai marketing bisa dilakukan secara lebih mudah dan menyenangkan.
The Entrepreneurs Society merupakan sebuah komunitas bisnis dimana kamu bisa menimba ilmu lebih dalam. Ada banyak entrepreneur dari berbagai macam latar belakang bisnis di dalamnya.
Sehingga kamu dapat melakukan networking secara lebih efektif apabila bergabung dalam komunitas kami. Jangan lewatkan kesempatan berharga seperti ini karena bisa memberikan dampak optimal.
Apabila tertarik untuk bergabung dengan The Entrepreneur Society kami bisa menghubungi klinik bisnis kami agar memperoleh info lengkap. Untuk menghubungi klinik bisnis silahkan gunakan nomor whatsapp resmi di di nomor0811-9700-284. Bisa juga langsung menghubungi whatsapp ELITES di nomor resmi081389630543.
Jangan berpuas diri dengan pengetahuan, kemampuan, dan kondisi saat ini. Beranikan diri untuk menjadi versi lebih baik agar dapat menghadapi masa depan secara lebih efektif dan meraih kesuksesan.
Memahami akuntansi adalah segelintir ilmu yang diperlukan jika ingin menjadi seorang entrepreneur sukses. Jadi kamu harus bisa membuatjurnal uang muka penjualanagar tahu bagaimana aliran arus kas entitas secara jelas.
TENTANG FOUNDER
Klemens Rahardjais an avid start-up investor and an advocate of entrepreneurship. He has helped more than hundreds of new businesses to start and flourish, locally and internationally in their seed and startup stage as a direct investor and/or mentor and advisor. These include profit and not-for-profit organizations, privately owned businesses, and government bodies, be it from his expertise in building extensive networks, business development, or direct angel investing and venture capital.