Tahukah kamu bahwa mindset pengusaha sukses memainkan peran krusial dalam mencapai keberhasilan bisnis? Mindset sendiri ialah pola pikir yang sangat berpengaruh dalam menjalankan aktivitas.
Pola pikir sangat berkaitan dengan perspektif. Perspektif terbentuk dari keyakinan, sikap dan bias dasar secara alami. Mempunyai pola pikir optimis akan membantu menciptakan perspektif pemenang dan meraih kesuksesan.
Jadi, dalam artikel ini, mari mengenal lebih dekat apa saja mindset yang menjadi kekuatan para pengusaha sukses ketika menjalankan bisnis mereka. Sehingga kamu juga akan mendapat kekuatan untuk berbisnis.
Cara Membangun Mindset Pengusaha
Seseorang yang baru saja memulai bisnis bisa saja mengalami kegagalan karena mempunyai mindset kurang tepat. Jadi, supaya bisa sukses dalam dunia bisnis, kembangkan beberapa mindset di bawah ini.
1. Percaya Diri dan Berani Mengambil Risiko Salah Satu Mindset Pengusaha
Salah satu mindset pengusaha yang perlu kamu miliki adalah percaya diri dan berani mengambil risiko. Kamu wajib percaya dengan diri sendiri dan tidak takut pada risiko dalam berbisnis.
Risiko sendiri bisa berskala kecil sampai besar. Risiko apa saja bisa diperkirakan menggunakan metode yang tepat. Jadi, risiko berskala kecil akan dapat diatasi sebelum menjadi risiko besar.
Kamu perlu berani mengambil risiko dengan berpikir optimis. Jangan lupa untuk senantiasa fokus ketika melakukan langkah-langkah strategis dalam menghadapi risiko.
Ketika menghadapi suatu risiko, mindset pengusaha sukses adalah membuat rencana untuk mengatasinya. Lalu, mengeksekusi setiap langkah dalam rencana tersebut sampai terwujud.
Hindari kebiasaan menunda-nunda pekerjaan atau mengeksekusi rencana yang telah dibuat. Kamu harus berani mengambil langkah maju untuk menghadapi risiko dalam berbisnis.
Pada dasarnya, setiap bentuk bisnis pasti penuh risiko. Jadi, jangan heran kalau mindset pengusaha adalah berani menghadapi risiko. Jangan kaget juga kalau nantinya sering menghadapi risiko.
Ketika menjalankan bisnis, seorang pengusaha pasti akan berhadapan dengan berbagai situasi yang kurang menyenangkan. Bahkan, sangat jarang ada pilihan sederhana antara baik dan buruk.
Mungkin kamu lebih sering menemui pilihan baik dan lebih baik. Bisa juga menemui pilihan buruk dan lebih buruk. Jadi, memang perlu pemikiran mendalam untuk mengambil keputusan yang tepat.
Ketika pilihannya antara yang baik dengan lebih baik, mungkin lebih mudah untuk membuat keputusan. Akan tetapi, jika pilihannya antara yang buruk dengan lebih buruk, diperlukan mindset pengusaha berani menghadapi risiko.
Sebenarnya mindset berani mengambil risiko bukan hal mudah. Banyak orang kesulitan untuk menerapkan mindset ini. Oleh sebab itu, tidak banyak orang mampu bertahan sebagai pengusaha sukses.
2. Fokus pada Solusi, Bukan Masalah
Mindset pengusaha sukses selanjutnya ialah ulet, banyak ide dan berorientasi ke solusi. Melalui pola pikir semacam ini, seorang pebisnis adalah pembelajar seumur hidup yang senantiasa penasaran akan beragam hal, kreatif dan berpikir kritis.
Seorang pengusaha wajib mengarahkan dirinya untuk berorientasi ke tindakan, bukan pada masalahnya. Jadi, harus mempunyai interpretasi optimis mengenai kejadian buruk dan menganggap masalah sebagai peluang potensial.
Mindset pengusaha ialah melihat masalah berdasarkan sumbernya. Jadi, dianalisis dahulu sumber masalahnya secara kritis. Lantas, baru diambil solusi yang tepat untuk masalah tersebut.
Kalau kamu hanya fokus ke masalahnya, nantinya hanya terjebak tanpa menemukan jalan keluar. Tentu hal ini hanya akan membuang-buang waktu bahkan bisa saja masalahnya semakin besar.
Oleh sebab itu, lebih baik gunakan waktu untuk memikirkan solusi pemecahan masalahnya. Melalui cara ini kamu juga akan mendapatkan pengetahuan dari suatu masalah. Ketika suatu saat mengalami masalah serupa, sudah punya solusi untuk mengatasinya.
3. Menerima Kegagalan sebagai Bagian dari Proses
Bagaimana cara membangun mindset sebagai pengusaha? Kamu tidak boleh takut untuk gagal. Harus berani melangkah maju tanpa ada rasa takut untuk gagal.
Kalau suatu saat mengalami kegagalan, harus ingat bahwa masih ada kesempatan untuk memperbaikinya. Jadi, jangan sampai menganggap kegagalan sebagai hal buruk yang harus dihindari.
Belajar dari kegagalan akan jauh lebih baik dibandingkan dengan tidak melakukan apa-apa sama sekali. Kalau misalnya sudah melakukan sesuatu dan ternyata gagal, setidaknya merasa lebih lega karena sudah mencoba.
Mindset pengusaha adalah lebih baik gagal daripada menyesal sebab tidak melakukan apa-apa sejak awal. Terutama jika usia masih muda dan baru memulai berbisnis.
Ketika berbisnis, pasti perlu belajar dan terkadang mengalami kegagalan. Terkadang juga mengalami keberhasilan. Jadi, jangan jadikan kegagalan sebagai halangan untuk mulai berbisnis atau menjadi alasan untuk berhenti berbisnis.
Kegagalan hanya sebuah proses dalam bisnis. Kegagalan menunjukkan bahwa ada hal yang perlu diperbaiki, dipelajari dan dirancang menggunakan sistem lebih baik.
Mindset pengusaha untuk berani gagal sudah pasti dimiliki oleh semua orang sukses. Apabila mendapatkan kegagalan, kamu bisa mencoba untuk belajar dari kesalahan, menerima kritik dari orang luar dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Di Indonesia sendiri, masih banyak orang yang takut gagal. Padahal, perasaan semacam itu hanya menjadi penghambat pertumbuhan. Kalau ingin jadi pengusaha sukses, harus mau berteman dengan kegagalan.
Kalau masih takut gagal, coba ingat kisah penulis fiksi J.K. Rowling yang terkenal akan karya Harry Potter. Ia mempunyai mindset pengusaha tidak takut gagal.
Hasil karya imajinasi J.K. Rowling pernah dianggap konyol dan tidak mungkin terjual dalam industri literasi. Meskipun pada mulanya ia gagal, pada akhirnya justru menjadi kesempatan untuk sukses. Ia mencurahkan seluruh energi untuk berjuang.
4. Menghargai Waktu dan Produktivitas Salah Satu Mindset Pengusaha
Semua orang punya waktu 24 jam dalam satu hari. Namun, masih banyak yang merasa waktu satu hari masih kurang untuk menyelesaikan beragam tugas. Lantas, apakah masalahnya terletak pada waktu?
Tentu saja tidak, karena jika mempunyai mindset pengusaha, kamu justru akan lebih menghargai waktu. Bedakan dahulu antara produktif dengan sibuk.
Jangan lupa bahwa produktif bukan berarti selalu bekerja setiap hari tanpa libur. Bukan berarti menghabiskan seluruh waktu hanya untuk bekerja dalam bidang bisnis.
Mindset pengusaha adalah menghargai waktu dan produktif dengan menyeimbangkan antara bekerja serta beristirahat. Sehingga seorang pengusaha juga bisa terhindar dari burn out.
5. Mengutamakan Inovasi dan Adaptasi
Seorang pengusaha tidak akan terlepas dari inovasi. Kamu perlu menciptakan banyak inovasi, namun tidak lupa untuk bertanggung jawab. Lantas, bagaimana bisa menciptakan inovasi?
Inovasi bisa diperoleh dengan memahami berbagai hal. Kemudian terbuka dengan pengalaman baru. Lalu juga senantiasa menerima ide baru. Mindset pengusaha berupa mengutamakan inovasi ini perlu ditanamkan dalam diri.
Selain mengutamakan inovasi, kamu juga perlu mengutamakan adaptasi karena seorang pengusaha pasti akan menghadapi beragam perubahan. Ketika perubahan terjadi, harus tetap fokus pada misi awal.
Melalui mindset pengusaha sukses berupa kemampuan untuk beradaptasi, kamu akan selalu sigap ketika mencari solusi di tengah perubahan yang kerap terjadi. Tidak akan merasa takut ketika terjadi perubahan justru melihatnya sebagai peluang.
Selain mempelajari berbagai mindset pada pengusaha, yuk cari tahu lebih lengkap seputar bisnis dengan berlangganan di majalah Manifesto TES Society. Hubungi WhatsApp admin bisnis 0813-8963-0543 untuk info lebih lanjut.
Setiap profesi pasti punya risiko dan tantangan tersendiri, termasuk pengusaha. Apabila ingin menjadi pengusaha sukses, tentu harus punya mindset pengusaha seperti dalam artikel ini.
Baca juga : Kunci Sukses Kembangkan Business Mindset untuk Pengusaha
TENTANG FOUNDER
Klemens Rahardja is an avid start-up investor and an advocate of entrepreneurship. He has helped more than hundreds of new businesses to start and flourish, locally and internationally in their seed and startup stage as a direct investor and/or mentor and advisor. These include profit and not-for-profit organizations, privately owned businesses, and government bodies, be it from his expertise in building extensive networks, business development, or direct angel investing and venture capital.