Bisnis identik dengan persaingan dan risiko. Dua hal ini bak dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan. Di mana pun, apa pun, dan kapan pun dibangun dan dipertahankan, bisnis selalu memiliki dua sisi itu.
Rupanya ini menjadi topik yang menarik untuk dikupas. Nah, belum lama ini, oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen (HMPSM) dari Universitas Pelita Harapan, Karawaci membahas soal ini dalam sebuah rangkaian acara bertajuk UPH Busienss Talk 2020.
Program Studi Manajemen UPH Membahas Soal Risiko Bisnis
Bertempat di Gedung HOPE Lantai 4, Universitas Pelita Harapan, Karawaci, acara yang dislenggarakan pada tanggal 11 Maret 2020, sejak pukul 13.00-18.00 WIB itu, mengundang Klemens B Rahardja, selaku founder dari The Entrepreneurs Society sebagai guess speaker.
Acara yang merupakan sebuah sub-acara dari Business Week 2020 itu sendiri mengangkat tema yang berat namun menarik, yaitu, “The Ace of Risks – Are Risks Always Negative?”
Sementara yang hadir dalam acara itu antara lain dekan dan mahasiswa Universitas Pelita Harapan (reguler &international program) dengan total peserta mencapai 250 orang.
Selain itu, acara itu juga turut mengundang Muhammad Reza H. A. SE sebagai Staff Khusus Kementrian Ketenagakerjaan, juga Dion Wiyoko sebagai Aktor &Entrepreneur as Founder dari O!Fish Cafe (F&B).
Acara ini sendiri digelar untuk memberi informasi berdasarkan pengalaman langsung yang dialami oleh pembicara dalam mengelola dan menjalankan sebuah bisnis, untuk menjadi bisnis yang bisa berkembang, bertahan dan bersaing hingga kedepannya.
Ketiga pembicara itu, masing-masing menyoroti hal yang berbeda, dengan rincian masing-masing sebagai berikut. Topik 1 – Risks: Seekfor ‘em, dealwith ‘em yang dibawakan oleh Muhammad Reza H. A. SE, lalu Klemens Rahardja menyoroti topik kedua, yaitu Are risks always negative?
Menyoal risiko, Klemens menyebut tak selalu negative. Penyataannya ini mengacu pada pengalamannya yang pernah mengambil risiko, tetapi justru itulah yang mengantarkan pada hasil memuaskan.
Keputusan itu salah satunya dengan memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan meninggalkan bisnisnya di negeri kangguru, untuk membangun The Entrepreneurs Society dengan harapan untuk mempersatukan Indonesia melalui komunitas ini.
Selanjutnya, topik ketiga tentang Managing Risk in this Era dijabarkan oleh Dion Wiyoko.
Inti dari acara tersebut bahwa sebenarnya dalam sebuah bisnis resiko adalah hal yang ‘tak bisa ditawar’. Risiko perlu dipandang sebagai sebuah pengorbanan kecil demi mencapai sebuah hasil yang besar.
Meski dipahami demikian, nyatanya tak mudah membuat keputusan yang mengambil resiko. Oleh karena itu, butuh mental yang kuat agar seorang pebisnis benar-benar mampu mengambil sebuah resiko.
Ia harus mampu ‘memetakan’ apakah ia akan tetap ‘begitu saja’ jika tak mengambil resiko, atau mau melihat gambar yang lebih besar dan memberanikan diri untuk mengambil resiko tersebut? (y)