Apabila berbicara masalah resesi 2023 banyak orang masih tidak merasakan seperti apa dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Padahal ini sudah bukan sekedar isu namun fakta lapangan yang memang sedang terjadi.
Bagi kamu yang masih belum merasakan dampaknya karena tidak paham apa itu resesi, maka kami sudah mempersiapkan materi pendukung. Melalui artikel ini orang awam dapat memahami secara singkat, padat, dan jelas mengenai fenomena ekonomi tersebut.
Karena pada faktanya banyak orang tidak merasakan karena memang kurang paham seperti apa dampak resesi 2023 secara langsung. Baik itu dalam kehidupan rumah tangga, bisnis, maupun lapangan pekerjaan di masyarakat.
Oleh sebab itu mari kita membuka mata agar tidak hanya tahu namun juga mampu menghadapi secara efektif. Bagaimana strategi paling ideal digunakan untuk menghadapi terjangan fenomena ekonomi ini secara tepat?
Artikel ini membahas pengertian resesi tahun 2023, menyelami penyebab dan karakteristiknya, serta merinci dampak yang mungkin dihadapi oleh pelaku bisnis.
Definisi Resesi 2023
Kamu tentu penasaran apa yang akan terjadi jika resesi? Bagaimana dampaknya pada kehidupan sehari-hari? Dampak nyata adanya fenomena ekonomi ini tentu saja penurunan lapangan pekerjaan, menurunnya income, sampai instabilitas pasar.
Secara definitif resesi dapat kita jelaskan sebagai sebuah gejolak ekonomi yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Selama kurun waktu tersebut akan terjadi regresi dalam sektor perekonomian yang berdampak pada berbagai aspek.
Apabila kita gali lebih dalam mengenai apa itu resesi 2023 dapat dijelaskan sebagai regresi perekonomian yang terjadi pada tahun tersebut. Kondisi perekonomian baik mikro maupun makro akan terhambat oleh adanya penurunan daya beli.
Lalu apa yang menjadi penyebab terjadinya regresi tersebut di tahun 2023, tentu ada banyak faktor. Salah satu faktor paling kuat menjadi penyebabnya adalah pandemi yang melumpuhkan perekonomian dunia pada tahun 2019.
Ini sebenarnya adalah efek domino akibat instabilitas sumber daya manusia ketika pandemi terjadi. Sejak tahun 2019 sampai 2022 SDM hampir di seluruh dunia mengalami kelumpuhan sehingga banyak sektor terdampak.
Bukan hanya mengganjal urusan daya beli masyarakat saja, namun kemampuan produksi tingkat korporasi. Oleh sebab itu momen economic recovery di tahun 2023 harus terseok karena adanya pandemi sebelumnya.
Tidak mengherankan jika hampir seluruh dunia mengalami penurunan kualitas perekonomian. Tentu dengan penjelasan tersebut kamu menyadari bahwa sekarang kehidupan semakin sulit terutama tingkat menengah.
Penyebab Resesi
Apabila sudah tahu garis besar mengenai apa itu resesi 2023 tentu ingin menggali lebih dalam lagi penyebabnya. Apakah hanya pandemi seperti yang sudah dijelaskan pada segmen sebelumnya, ternyata bukan itu saja.
Kita dapat mengkategorikan dalam dua faktor yaitu eksternal dan internal. Di mana eksternal ini meliputi pandemi dan perang dagang, sedangkan faktor internalnya lebih pada instabilitas politik ekonomi, berikut penjelasan lengkapnya.
1. Pandemi
Pada segmen sebelumnya kami sudah menyinggung cukup dalam mengenai pandemi sebagai faktor penyebab. Di mana seluruh dunia mengalami kelumpuhan dalam kemampuan perekonomian maupun produksi.
Dampaknya tahun 2023 ini kita masih kesulitan mendapatkan pasokan dan juga meningkatkan daya beli. Banyak pakar menyebut kurun waktu ini adalah economic recovery dan akan segera teratasi dengan sendiri.
2. Perang dagang
Sudah menjadi rahasia umum bahwa China dan Amerika sekarang sedang melakukan perang dagang. Dua raksasa ekonomi tersebut saling berebut pasar yang mengakibatkan semakin supply terlalu banyak tanpa diiringi oleh stabilitas demand konsumen.
3. Instabilitas politik
Instabilitas politik terjadi khususnya di Indonesia menjelang tahun 2024 saat pergantian pemerintahan menjadi pemicu resesi 2023. Ada banyak kebijakan pasar yang ikut menjadi imbas fenomena tersebut sehingga instabilitas pasar terpengaruh.
4. Instabilitas pasar
Instabilitas pasar yang terjadi pada tahun 2023 jelas terjadi karena ada banyaknya kebijakan pemerintah menjelang tahun 2024. Mulai dari kebijakan ekspor impor, sampai distribusi yang jelas mempengaruhi harga produk di pasar.
Karakteristik Resesi
Selain memahami apa itu resesi 2023 kita juga perlu tahu seperti apa karakteristiknya. Secara umum ciri terjadinya adalah penurunan GDP, meningkatnya jumlah pengangguran, dan kontraksi aktivitas ekonomi, berikut penjelasannya.
1. Penurunan GDP
Salah satu ciri terkuat terjadinya resesi 2023 adalah adanya penurunan GDP sebuah negara dalam dua kuartal berturut-turut. Indonesia sudah mengalami hal tersebut bahkan sejak awal tahun 2022.
Sehingga tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sekarang kita sedang berada dalam gejolak perekonomian. Ini bukan hanya dialami oleh Indonesia saja namun juga berbagai negara lainnya di dunia.
2. Meningkatnya jumlah pengangguran
Selamat terjadinya gejolak ekonomi akan ada banyak perusahaan melakukan pemangkasan tenaga kerja sebagai langkah penghematan. Bahkan tidak sedikit perusahaan harus gulung tikar selama gejolak perekonomian terjadi.
Otomatis hal ini akan menyebabkan penyerapan tenaga kerja di masyarakat semakin menurun. Sehingga jumlah pengangguran di usia produktif akan meningkat dan menjadi beban negara.
3. Kontraksi aktivitas ekonomi
Ketika daya beli masyarakat berkurang akibat tidak adanya income otomatis kontraksi aktivitas ekonomi akan terjadi. Perlambatan ini apabila tidak ditangani secara serius akan menjadi efek berkelanjutan dan sulit diselesaikan.
Dampak Terhadap Bisnis
Sebelum melangkah lebih dalam kita harus tahu apa itu resesi global 2023 dan bagaimana dampaknya. Pada dasarnya ini adalah gejolak ekonomi dalam kurun waktu tertentu yang dialami oleh hampir seluruh dunia.
Jelas dampaknya dapat mempengaruhi berbagai sektor mulai dari ekonomi, kesehatan, sampai pendidikan. Namun disini kami akan fokus pada aspek bisnis yang menjadi root of all evil di berbagai sektor.
1. Penurunan permintaan
Ketika resesi 2023 menyerang, masyarakat jelas kesulitan untuk mempertahankan income mereka. Hal ini terutama terjadi pada sektor pendapatan menengah kebawah yang sangat rentan terhadap fluktuasi.
Jadi mereka berhemat dan membuat permintaan pasar menurun drastis selama kurun waktu tertentu. Apalagi mayoritas konsumen pasar adalah kalangan menengah sampai bawah di mana sekarang mereka sedang mengalami masalah finansial.
2. Penurunan pendapatan
Penurunan pendapatan saat resesi umumnya disebabkan oleh SDM yang kehilangan pekerjaan mereka. Sehingga pendapatan penjualan dari sektor bisnis akan pincang akibat melemahnya daya beli konsumen.
3. Kesulitan dalam mendapatkan pinjaman modal
Ketika sebuah perusahaan berada dalam kesulitan finansial tentu kredibilitas mereka di mata perbankan akan turun. Oleh sebab itu di masa resesi 2023 akan semakin sulit kita memperoleh kredit usaha.
Strategi Menghadapi Resesi
Semua masalah pasti ada metode penyelesaiannya yang dapat kamu terapkan. Ada tiga strategi efektif yaitu diversifikasi produk, penghematan biaya, dan menjaga likuiditas, berikut penjelasan lengkapnya.
1. Diversifikasi produk
Diversifikasi produk dapat menjadi pendekatan ideal menghadapi resesi 2023 secara cukup efektif. Jadi kita harus memperluas portofolio layanan atau produk yang nantinya akan ditawarkan oleh para konsumen.
Dengan adanya diversifikasi ini kita dapat menjajakan produk barang atau jasa baru yang lebih relevan terhadap kondisi. Sifatnya dapat dibuat temporary maupun permanen tergantung bagaimana penerimaan pasar.
2. Penghematan biaya
Penghematan biaya dapat kita lakukan dengan cara melakukan pemotongan anggaran di berbagai sektor mulai dari produksi sampai pemasaran. Bisa juga penghematan ini dilakukan dengan cara menekan produksi barang yang butuh biaya mahal.
3. Menjaga likuiditas
Disini kita harus mengacu terhadap kebutuhan perusahaan agar tetap mampu melakukan produksinya. Artinya korporasi perlu menyediakan likuiditas cukup karena dalam resesi jelas akan sulit memperoleh pinjaman dana.
Sebagai seorang entrepreneur muda tentu kamu tidak ingin ketinggalan tentang pengetahuan terkait strategi menghadapi resesi 2023. Kamu bisa bergabung dengan TES agar mendapatkan circle entrepreneur berpengalaman.
Yuk cari tahu lebih lengkap seputar bisnis dengan berlangganan di majalah Manifesto TES Society. Langsung saja hubungi whatsapp klinik bisnis di 0813-8963-0543 untuk informasi lebih lanjut. Sebagai seorang entrepreneur muda tentu kamu butuh brain snack dan circle pendukung agar bisa lebih maju.
Semua informasi tadi dapat menjadi sebuah pengantar terkait fenomena regresi perekonomian dunia. Tidak perlu takut menghadapi resesi 2023 jika kamu sudah tahu tips dan trik dari circle TES Society.
Baca juga : Kupas Tuntas Ciri-ciri dan Contoh Pertumbuhan Ekonomi
TENTANG FOUNDER
Klemens Rahardja is an avid start-up investor and an advocate of entrepreneurship. He has helped more than hundreds of new businesses to start and flourish, locally and internationally in their seed and startup stage as a direct investor and/or mentor and advisor. These include profit and not-for-profit organizations, privately owned businesses, and government bodies, be it from his expertise in building extensive networks, business development, or direct angel investing and venture capital.