Membahas tentang komunitas bisnis tentu ada banyak hal menarik yang bisa dipelajari. Baik dari pengertian, mengenal apa itu stakeholder dalam bisnis dan contoh-contohnya.
Ada banyak jenis komunitas saat ini yang terbentuk karena alasan atau kesamaan dalam bidang tertentu tertentu. Misalnya komunitas produk sejenis, model usaha yang sama dan banyak kesamaan di bidang lainnya.
Dari pembahasan artikel kali ini dapat membantu mengetahui siapa saja yang berperan penting dalam bisnis. Serta memahami apa saja peran stakeholder dalam bisnis yang akan dijelaskan singkat berikut ini.
Pengertian Komunitas Bisnis

Sebelum membahas lebih jauh tentang komunitas bisnis, akan lebih baik jika kamu mempelajari dulu dari pengertiannya. Dengan memahami pengertian dasar maka akan membuka wawasan lebih jauh lagi.
Secara umum pengertian komunitas bisnis adalah perkumpulan dari sekelompok orang yang memiliki kesamaan nilai-nilai. Para anggota komunitas membentuk komunitas untuk saling berinteraksi antara satu dengan lain demi tujuan tertentu.
Karena alasan utama dibentuknya komunitas ini untuk tujuan berbisnis maka tujuannya adalah mengembangkan perusahaan mereka. Saling mendukung satu sama lain, bertukar informasi, menyelesaikan kendala dan masalah bersama-sama serta banyak lainnya.
Saat ini berinteraksi dengan sesama anggota tidak perlu lagi dibatasi oleh ruang dan waktu berkat adanya smartphone. Kamu tetap bisa berkomunikasi dengan baik dan mudah tanpa harus mengikuti kegiatan langsung.
Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan jika kamu bergabung dengan sebuah komunitas bisnis, seperti dapat memperluas pasar dengan bantuan anggota komunitas sehingga pasarnya bisa menyebar dari berbagai kalangan dan daerah.
Manfaat kedua yaitu adanya pertukaran informasi terkait peluang usaha secara gratis dari para anggota. Informasi ini bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnismu secara gratis atau cuma-cuma dari para pebisnis profesional.
Informasi seperti ini sangat dibutuhkan sebagai pebisnis pemula untuk dasar pengambilan langkah dan keputusan. Jika tidak ada informasi tersebut bisa saja kamu salah dalam mengambil langkah sehingga menyebabkan kerugian.
Sebuah komunitas tercipta karena saling support atau saling mendukung dalam perjalanan bisnisnya. Dengan adanya dukungan tersebut membuat kamu tidak merasa berjuang sendiri dan semakin bersemangat.
Bahkan ketika mengalami kegagalan tidak akan mudah merasa terpuruk dan putus asa karena dukungan tersebut. Sehingga bisa lebih bersemangat untuk bangkit dan jauh lebih baik dibandingkan kegagalan sebelumnya.
Siapa Saja Stakeholder dalam Bisnis?

Setelah memahami pengertian komunitas bisnis adalah sebuah perkumpulan orang-orang yang memiliki nilai dan tujuan yang sama. Lantas siapa saja stakeholder dan kenapa pihak tersebut dikatakan sebagai pemangku kepentingan.
Secara umum stakeholder terbagi menjadi dua yaitu stakeholder internal dan stakeholder eksternal. Agar lebih memahami secara detail, bisa simak penjelasan singkatnya berikut ini.
1. Pemilik atau Investor
Mungkin kamu sudah tidak asing dengan stakeholder satu ini yang merupakan pemilik usaha atau sering disebut sebagai investor. Investor sendiri sebagai pemegang saham juga bervariasi jenisnya karena dibedakan menurut jumlah saham yang dimiliki.
Seorang pemegang saham akan menginvestasikan modal mereka dalam bentuk bisnis dengan harapan tingkat pengembalian tinggi. Pembagian bunga dalam bentuk deviden bukan diberikan secara langsung setiap bulannya namun sesuai dengan periode yang sudah ditentukan.
Banyak komunitas bisnis yang beranggotakan para investor dan jika kamu bergabung dengan komunitas tersebut tentu sangat menguntungkan. Karena bisa dengan mudah menemukan investor untuk membantu pendanaan bisnismu.
2. Karyawan
Karyawan termasuk dalam kategori stakeholder karena memiliki saham di perusahaan tersebut dalam jumlah sedikit maupun besar. Karyawan akan mendapatkan penghasilan yang nantinya akan digunakan untuk mencukupi nafkah.
Karyawan juga memiliki fungsi secara khusus bagi kemajuan sebuah usaha sehingga keberadaan karyawan tidak boleh diabaikan. Tanpa karyawan membuat perusahaan tidak akan berjalan sesuai dengan aturan yang sudah dibuat.
Saat ini juga tersedia banyak komunitas bisnis dengan anggota orang-orang yang akan mencari pekerjaan. Dari komunitas tersebut akan berbagai informasi terkait lowongan pekerjaan sehingga lebih memudahkan bagi calon karyawan maupun pemilik usaha.
Termasuk jika kamu membutuhkan karyawan baru maka bisa mencari informasi dari komunitas tersebut. Tinggal berikan saja informasi yang dibutuhkan terkait syarat tertentu dan pasti tidak membutuhkan waktu lama mendapatkan karyawan tersebut.
3. Pelanggan
Pelanggan termasuk dalam jenis stakeholder eksternal yang memiliki kepentingan bisnis terhadap produk maupun pelayanan. Sudah menjadi rahasia umum kalau hadirnya sebuah bisnis adalah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada customernya.
Apalagi terhadap pelanggan harus benar-benar diberikan pelayanan dan produk terbaik agar terus menggunakan. Ada tidaknya seorang pelanggan semua dipengaruhi oleh produk serta bagaimana kualitas layanannya.
Semakin bagus layanan dan produk yang disediakan maka akan semakin banyak pula pelanggannya. Mengingat tidak mudah mencari pelanggan membuat seorang pebisnis harus selalu berinovasi agar bisa memenuhi keinginan serta kebutuhan pelanggan.
4. Pemasok
Stakeholder selanjutnya yaitu pemasok yang menjual berbagai bahan baku atau bahan mental kepada perusahaan lainnya. Dapat disimpulkan jika bisnis berjalan lancar jika jumlah permintaan terus meningkat.
Namun jika keadaan bisnis terus memburuk maka membuat nasib pemasok juga akan semakin menurun. Akibatnya bisnis kamu kesulitan mendapatkan modal dan mengalami kerugian dalam jumlah besar.
5. Pemerintah dan Masyarakat
Pemerintah juga bisa dianggap sebagai investor karena memiliki kepentingan berupa pungutan pajak. Pajak tersebut diambil dari perusahaan dan semua orang yang bekerja dalam pabrik tersebut.
Tidak hanya pajak saja namun pemerintah juga mengatur tentang BPJS yang berkaitan dengan asuransi para pekerja. Pemerintah memperhatikan kesejahteraan karyawan sehingga menyediakan berbagai pilihan terbaik dalam menyediakan asuransi kesehatan.
Pemerintah juga memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem pasar yang stabil dengan berbagai bantuan sosial.
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan harga dan memiliki fungsi lainnya. Maka dibutuhkan peran aktif masyarakat sebagai anggota komunitas bisnis agar bisa bekerja lebih maksimal.
Contoh Stakeholder dalam Bisnis
Komunitas bisnis adalah adalah sekelompok orang yang memiliki tujuan sama sehingga bergabung menjadi satu kelompok. Dalam komunitas tersebut tentu ada orang-orang yang disebut sebagai stakeholder atau pemangku kepentingan.
Agar lebih mudah dalam memahaminya maka bisa simak penjelasan contoh yang dibagi kedalam dua jenis bisnis. Mengingat jenis bisnis offline dan online memiliki perbedaan sehingga sangat menarik untuk diketahui.
1. Contoh stakeholder dalam bisnis konvensional
Bisnis konvensional merupakan jenis bisnis yang paling banyak memiliki komunitas bisnis dengan anggota mencapai ratusan orang. Sementara itu contoh dari jenis ini yaitu investor, karyawan, pelanggan, pemerintah dan banyak lainnya.
2. Contoh stakeholder dalam bisnis online
Tidak banyak perbedaan antara pemangku kepentingan pada bisnis konvensional dengan bisnis online. Kedua jenis tersebut memiliki tujuan yang sama meskipun dari cara kerja sangat berbeda sehingga pemangku kepentingannya juga berbeda.
Contoh stakeholder dalam bisnis online seperti karyawan, reseller, penjual, konsumen, pemilik saham dan banyak lainnya.
Jika kamu tertarik untuk menjadi pengusaha Yuk jadi salah satu bagian dari komunitas pengusaha muda bersama TES Society. Dapatkan lebih banyak informasi dan ilmu baru dengan bergabung bersama kami dalam sebuah komunitas bisnis dengan menghubungi WA Admin Klinik Bisnis: 08119700284.
Baca juga : Tips Memilih Komunitas Bisnis Digital yang Bisa Kamu Coba
TENTANG FOUNDER

Klemens Rahardja is an avid start-up investor and an advocate of entrepreneurship. He has helped more than hundreds of new businesses to start and flourish, locally and internationally in their seed and startup stage as a direct investor and/or mentor and advisor. These include profit and not-for-profit organizations, privately owned businesses, and government bodies, be it from his expertise in building extensive networks, business development, or direct angel investing and venture capital.