Setiap perusahaan bisa saja melaksanakan pelatihan atau corporate training, namun pertanyaannya apakah pelatihan tersebut sudah efektif? Efektivitas menjadi kunci utama untuk menentukan sebuah perusahaan menuju gerbang kesuksesan atau tidak. Oleh karena itu diperlukan strategi pelatihan perusahaan.
Sebab pelaksana pelatihan untuk para perusahaan rintisan ada banyak dan mudah diakses melalui internet. Akan tetapi, belum tentu semuanya sesuai kebutuhan atau pelatihannya dilakukan oleh tim profesional serta terpercaya.
Apa Strategi Pelatihan Perusahaan?
Untuk memastikan bahwa segala bentuk corporate training terlaksana secara tepat, harus ada rancangan terperinci sejak awal. Berikut ini adalah beberapa strategi pelatihan yang harus diperhatikan untuk mendapatkan output sesuai kebutuhan:
1. Identifikasi Kebutuhan
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah perhatikan kebutuhan perusahaan untuk apa. Misal, perusahaan kamu bergerak di bidang marketplace, maka yang dibutuhkan adalah kemampuan menguasai teknologi, memahami pasar secara digital, dan strategi pemasarannya.
Dengan memahami strategi pelatihan perusahaan secara tepat maka nantinya akan mudah menentukan jenis pelatihan yang akan diikuti. Misal, kamu masih kebingungan terkait cara promosi melalui media sosial maupun platform digital lainnya.
Maka jenis corporate training business yang bisa diikuti adalah digitalisasi bisnis, konten kreator, copywriter, email marketing, dan sebagainya. Jika perusahaan baru akan diperkenalkan maka dahulukan branding atau perkenalan merk kepada khalayak terlebih dahulu.
Setelah merk diperkenalkan dan orang tahu produk bisnismu, baru masuk ke bagian promosi produknya. Kebanyakan pebisnis terlalu terburu-buru dan semangat di awal sehingga langsung memperkenalkan produk sejak awal tanpa melakukan branding lebih dulu.
Padahal branding ini berperan penting untuk membuat orang mengingat produk bisnisnya. Melalui keikutsertaan di corporate training, kamu akan diberikan bekal melakukan branding dengan tepat agar nantinya tindakan promosi juga tepat sasaran.
Mengidentifikasi kebutuhan ini harus sesuai dengan visi misi perusahaan. Jika didirikan sendiri maka sejak awal mendirikan bisnis, prinsip kamu harus jelas. Sementara jika bisnis didirikan oleh bersama maka harus mencapai kesepakatan melalui diskusi.
2. Tujuan yang Jelas
Setiap jenis usaha harus memiliki tujuan secara jelas, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Jika kamu sudah memiliki tujuan besar dari bisnis, sekarang tentukan tujuan dari mengikuti pelatihan untuk apa.
Apakah tujuannya sekedar ingin tahu demi menguatkan pemikiran terhadap suatu hal atau mendapatkan kemampuan baru. Dengan tujuan jelas ini, keseriusan kamu mengikuti corporate training akan berjalan lebih lancar karena jelas arahnya kemana.
Jika tujuan ikut pelatihan untuk menyerap ilmunya sendirian maka kamu tidak perlu memikirkan cara mengkomunikasikannya kepada orang lain. Namun, jika tujuan ikut pelatihan untuk kembali membagikan ilmunya maka skill komunikasi mesti diasah.
Tujuan jelas menjadi arah atau panduan untuk menjalankan operasional perusahaan seperti apa ke depannya. Percuma jika mengikuti pelatihan dari ahli paling andal sekalipun jika hanya ikut-ikutan atau tidak memiliki tujuan jelas.
Pada dasarnya corporate training ini tidak hanya bisa diterapkan bagi perusahaan rintisan. Perusahaan lama yang sudah kokoh sekalipun tetap bisa mengikutinya guna memastikan kemampuan untuk beradaptasi dengan trend serta perubahan zaman saat ini.
3. Desain Program Pelatihan
Ketiga, seperti apa strategi pelatihan perusahaan? adalah salah satu strategi yang harus dipikirkan. Membuat desain program pelatihan mesti disesuaikan dengan kategori peserta serta bidang yang akan dilatihkannya itu sendiri.
Contoh corporate training business, jika target peserta adalah lulusan baru kuliah maka jangan menggunakan istilah profesional terlalu banyak. Namun, buatlah para calon pekerja ini memahami dan mengenal ada istilah apa saja dalam dunia kerja profesional.
Sementara jika tujuan pelatihan untuk karyawan lama di perusahaan maka akan lebih sedikit perkenalan tentang perusahaan. Pelatihan akan langsung masuk ke intinya karena tujuan dari pelatihan karyawan lama biasanya untuk meningkatkan skill bekerja.
Sementara jenis corporate training terhadap para karyawan baru gunanya untuk melatih serta mempersiapkan mereka menghadapi situasi profesional perusahaan. Dua target peserta pelatihan berbeda ini akan menciptakan desain pelatihan berbeda pula.
Sebagai pebisnis pemula maupun mapan, konsultasi pembuatan desain program pelatihan akan lebih mudah jika kamu bergabung dengan komunitas para pebisnis. Menerima banyak masukan sambil bertukar pikiran adalah kesempatan terbaik sebagai anggota komunitas.
Desain program latihannya mesti terperinci secara jelas karena ini nantinya yang akan menjadi panduan bagi para instruktur. Pembuatan materi juga berhubungan dengan desain program yang dirancang oleh para pemangku kekuasaan di perusahaan.
4. Pemilihan Materi dan Instruktur
Setelah desain program corporate training tersusun dengan baik sesuai kebutuhan perusahaan, baru bisa disesuaikan siapa instrukturnya dan apa saja materinya. Jika menentukan instruktur terlebih dahulu, belum tentu sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Karena hasil dari pelatihan itu sendiri adalah untuk memastikan perusahaan mempekerjakan orang-orang sesuai kebutuhan. Jika memilih instruktur terlebih dahulu maka dikhawatirkan pemberian materinya terlalu umum serta tidak menjawab kebutuhan perusahaan.
Pencarian instruktur untuk menyampaikan materi corporate training business ini bisa beberapa kali sampai akhirnya kamu menemukan instruktur tepat. Ada banyak instruktur profesional, namun yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan belum tentu semuanya bisa.
Maka penting adanya ketika melakukan atau bahkan mengikuti corporate training adalah mencari instruktur yang cocok. Sebagai pelaksana pelatihan, pemilihan instruktur juga harus disesuaikan dengan para peserta pelatihan.
Misal, jika target peserta latihannya adalah generasi muda maka akan lebih efektif jika memilih instruktur yang tidak banyak menggunakan bahasa baku. Dengan begitu, peserta tidak akan ragu untuk bertanya banyak selama proses training.
Ketika peserta tidak ragu bertanya, itu artinya lebih banyak wawasan bisa diserap. Manfaat untuk perusahaan adalah mendapatkan pekerja dengan pengetahuan dan kompetensi di atas rata-rata.
5. Evaluasi dan Perbaikan
Terakhir, setelah semua hal dilakukan, tidak kalah penting adalah melakukan evaluasi dan perbaikan jika diperlukan. Tidak ada rancangan manusia yang sempurna, sekalipun sudah melakukan riset sebanyak mungkin, apalagi dalam dunia bisnis.
Fleksibilitas adalah hal penting bagi para pebisnis untuk bisa berkembang menjawab kebutuhan zaman. Adanya evaluasi terhadap pelaksanaan corporate training ini memiliki tujuan untuk membuktikan apakah metodenya sudah efektif atau belum.
Jika terlihat ada hal yang kurang efektif dan perlu diperbaiki maka bisa dilakukan lebih cepat. Evaluasi bisa dilakukan setiap kali sesi pelatihan berakhir, tidak perlu menunggu semua materi tersampaikan, tentu apabila memungkinkan.
Semakin cepat dan semakin sering evaluasi, semakin baik manfaatnya bagi perusahaan. Dengan begitu, perusahaan tidak membuang waktu dan biaya terlalu lama hanya untuk program yang kurang efektif bagi bisnisnya.
Dengan memahami corporate training strategies secara tepat maka masing-masing pengusaha bisa menerapkan metode sesuai kebutuhan. Karena kebutuhan setiap perusahaan berbeda, maka konsultasi dengan ahli adalah solusi terbaik.
Sekarang merupakan kesempatan kamu untuk membuat jaringan bisnis semakin luas dan berkenalan dengan para senior pebisnis. Ikuti corporate training dengan TES dan jadilah anggota untuk mendapatkan berbagai keuntungan, seperti diskusi rutin.
Kamu bisa bergabung bersama TES Society untuk mendapatkan konsultasi dan relasi ke berbagai pebisnis ternama Indonesia. Dapatkan pelatihan perusahaan terbaik bersama TES Society melalui nomor WA 08119700284.
Baca juga : Pelatihan Digital Marketing untuk Kesuksesan Perusahaan
TENTANG FOUNDER
Klemens Rahardja is an avid start-up investor and an advocate of entrepreneurship. He has helped more than hundreds of new businesses to start and flourish, locally and internationally in their seed and startup stage as a direct investor and/or mentor and advisor. These include profit and not-for-profit organizations, privately owned businesses, and government bodies, be it from his expertise in building extensive networks, business development, or direct angel investing and venture capital.