Apa Itu Usaha Menengah dan Bagaimana Cara Memulainya?

Sebelum mencapai kesuksesan, setiap pebisnis tentu memulai karirnya dari bisnis kecil maupun usaha menengah, hingga berkembang menjadi skala yang lebih besar. Bahkan, resto cepat saji populer sekelas KFC pun sebenarnya bermula dari toko ayam goreng biasa.

Jadi, semua kesuksesan besar sebenarnya diawali dari langkah kecil, termasuk dalam hal berbisnis atau berwirausaha. Itulah sebabnya, berbagai usaha mikro, kecil, dan menengah alias UMKM di Indonesia kerap mendapatkan perhatian besar dari pihak pemerintah.

Namun, ternyata masih banyak orang mengira bahwa usaha berskala menengah itu sama saja dengan yang berskala kecil dan mikro. Oleh karena itu, jika kamu berencana memulai bisnis, kenali dulu apa perbedaan antara ketiga jenis usaha ini berdasarkan skalanya.

Apa Itu Usaha Menengah beserta Kriterianya?

usaha menengah

Pada dasarnya, usaha berskala menengah merupakan salah satu dari 3 kategori UMKM yang diatur dalam peraturan perundang-undangan Indonesia. Umumnya, ini merupakan bisnis perorangan alias badan usaha milik pribadi (bukan cabang maupun anak perusahaan besar).

Jadi sebenarnya, yang dimaksud dengan usaha menengah seperti apa? Sesuai namanya, cakupan skala dari jenis bisnis ini berada di tengah-tengah, alias berada di antara unit bisnis berskala mikro atau kecil serta perusahaan besar dengan skala lebih besar.

Adapun definisi rinci dan kriterianya telah ditetapkan oleh pemerintah dalam UU 20/2008. Berdasarkan peraturan perundang-undangan tersebut, kriteria dari sebuah unit ekonomi produktif untuk bisa digolongkan sebagai kategori menengah yaitu meliputi:

  1. Kekayaan bersihnya lebih dari Rp500 juta sampai dengan Rp10 milyar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat berusaha; atau
  2. Hasil penjualan tahunannya lebih dari Rp2,5 milyar sampai dengan Rp50 milyar.

Baca juga : Bingung Cari Pelatihan UMKM Terpercaya? Gabung TES Yuk

Perbedaan Usaha Berskala Menengah, Kecil, dan Mikro

Selain yang berskala kecil ataupun mikro, usaha berskala menengah juga berkontribusi penting dalam meningkatkan perekonomian negara. Lalu, sebenarnya apa beda usaha kecil dan menengah? Selain itu, apa perbedaannya dengan unit bisnis berskala mikro?

Sebenarnya, ketiga jenis unit wirausaha ini telah diatur kriterianya dalam undang-undang. Perbedaan paling utama terletak dari kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan, dimana bisnis berskala kecil dan mikro omzetnya tentu jumlahnya tidak lebih banyak.

Namun untuk memudahkan penyebutan, pemerintah secara umum lebih sering menyebut UMKM untuk berfokus pada cakupan skala mikro. Hal ini karena sebutan UMKM dianggap lebih mewakili ketiga kategori tersebut walaupun secara definisi sebenarnya berbeda.

Selain dari segi definisi serta aset dan omzet, perbedaannya juga terletak pada jumlah pekerja. Jumlah pekerja untuk kategori mikro biasanya di bawah 20 orang, sedangkan usaha menengah memiliki jumlah pekerja antara 30 hingga 100 orang.

Selanjutnya dari segi yuridis alias secara hukum, kategori bisnis mikro tidak memerlukan badan hukum. Sedangkan kategori kecil dan menengah wajib memiliki badan hukum, sehingga perlu diurus izin usahanya, baik berupa CV maupun Perseroan Terbatas (PT).

Adapun dari segi pemberdayaan, kategori menengah dibina langsung oleh pemerintah secara nasional. Sedangkan kategori mikro dibina oleh pemerintah kabupaten/kota dan kategori kecil dibina oleh pihak provinsi.

Contoh Jenis Usaha Menengah yang Paling Banyak Dicoba

pelatihan kewirausahaan

Setelah mengetahui pengertian serta perbedaannya dengan bisnis kategori kecil dan mikro, saatnya mengetahui apa saja contoh jenis usahanya. Lalu, apa saja contoh usaha menengah? Berikut ini adalah beberapa contoh yang paling banyak dicoba masyarakat.

  1. Bidang kuliner – makanan dan minuman merupakan kebutuhan utama manusia, sehingga berbisnis di bidang ini selalu memiliki peluang besar, baik itu berupa restoran, warung makan, toko camilan, maupun jenis lainnya.
  2. Bidang pakaian – dengan berkembangnya online shopping, wirausaha fashion menjadi salah satu bidang dengan perkembangan paling pesat dan potensi omzet tinggi, terutama di hari-hari besar atau perayaan tertentu.
  3. Bidang otomotif – bisa berupa bengkel, penyewaan atau rental kendaraan, jual beli aksesoris maupun suku cadang, jasa cuci kendaraan, dan masih banyak lagi.
  4. Bidang pendidikan dan pelatihan – Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak, sehingga dibutuhkan pendidikan non formal yang memadai untuk memberdayakan SDM, bisa berupa les, kursus, training, dan sejenisnya.
  5. Bidang agrobisnis – Indonesia dikenal memiliki tanah subur, sehingga bidang pertanian, perkebunan, maupun peternakan selalu berpeluang besar.

Lalu, di antara kelima contoh tersebut, jenis bisnis apa yang menjanjikan saat ini? Pada dasarnya, apapun pemilihan jenis usahanya, semua dapat menjadi peluang menjanjikan selama kamu dapat mengelolanya dengan baik.

Cara Memulai Usaha Skala Menengah untuk Pemula

Jika kamu telah menentukan jenis usahanya, jangan ragu untuk segera memulai berbisnis. Berikut ini adalah beberapa cara memulai usaha menengah untuk para wirausahawan pemula yang baru merintis.

1. Persiapkan modal

Modal ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya pemerintah, BUMN, maupun bank swasta. Untuk usaha berskala menengah, jangan lupa bahwa kebutuhan modalnya tentu lebih besar dibanding UMKM berskala mikro atau kecil.

2. Siapkan sumber daya sesuai jenis usahanya

Setelah memilih bidang usahanya, dalam membangun usaha menengah kamu perlu menyiapkan kebutuhan sumber daya, baik itu bahan, alat, hingga sumber daya manusia (SDM) sebagai karyawan. Misal, untuk bisnis kuliner kamu tentu membutuhkan bahan masakan, alat dapur, serta juru masak yang terampil.

3. Rencanakan keuangan

Pengelolaan keuangan harus direncanakan sedetail mungkin, terutama mengenai arus kas masuk dan keluar. Selain itu, penting bagi setiap pengusaha untuk menyiapkan dana darurat berupa simpanan alias tabungan untuk mengantisipasi risiko di saat-saat terjadi krisis.

4. Manfaatkan teknologi

Kata siapa UMKM tidak membutuhkan teknologi? Justru kamu wajib memanfaatkan teknologi digital untuk memaksimalkan perkembangan usaha menengah agar lebih efisien, baik untuk kegiatan marketing dan promosi media sosial maupun penjualan di platform e-commerce.

5. Pelajari birokrasi

Setiap jenis UMKM pada dasarnya membutuhkan berbagai jenis dokumen dalam rangka melegalisir unit bisnisnya. Oleh karena itu, pahami bagaimana cara mengurus dokumen penting yang dibutuhkan, terutama dalam hal izin usahanya.

Jika kamu tertarik untuk memulai dan mendirikan usaha menengah sendiri, kelima cara di atas penting untuk diikuti. Bila perlu, cobalah mengikuti berbagai pelatihan terkait UMKM untuk memahami secara lebih lanjut terkait hal-hal yang perlu dipersiapkan.

Bagi para calon pengusaha maupun wirausahawan pemula, berbagai cara mendirikan bisnis dapat kamu pelajari bersama kami di TES (The Entrepreneurs Society). TES merupakan sebuah komunitas khusus pengusaha muda dari berbagai latar belakang bisnis berbeda.

Untuk memperoleh pelatihan kewirausahaan khusus usaha menengah dari TES, kamu dapat mengikuti program klinik bisnis. Ini merupakan program konsultasi, edukasi, dan pelatihan berbisnis sesuai minat dan keahlian para pesertanya.

Ada program pelatihan dan edukasi kewirausahaan dengan kurikulum terstruktur, serta konsultasi UMKM yang dibimbing langsung oleh mentor profesional. Di konsultasi UMKM, kamu bisa memperoleh insight praktis dan konstruktif sesuai kebutuhan usaha menengahmu.

Untuk pengusaha pemula usaha menengah, kamu dapat belajar langsung dari para mentor berpengalaman melalui klinik bisnis TES ini. Menariknya, kami akan menghubungkan kamu langsung dengan para ahli di bidang yang relevan sesuai kebutuhan usahanya.

Ada banyak sekali layanan bermanfaat yang bisa kamu peroleh dari klinik bisnis The Entrepreneurship Society. Jika tertarik, kamu dapat menghubungi WhatsApp resmi admin kami melalui kontak 0811-9700-284 atau +6281389630543 berikut.

Berbagai kegiatan TES juga telah difasilitasi oleh para mentor profesional dalam bidangnya masing-masing. Oleh karena itu, sebelum mendirikan usaha menengah, kembangkan seluruh skill wirausahamu bersama kami di klinik bisnis The Entrepreneurs Society.

TENTANG FOUNDER

Klemens B. Raharja

Klemens Rahardja is an avid start-up investor and an advocate of entrepreneurship. He has helped more than hundreds of new businesses to start and flourish, locally and internationally in their seed and startup stage as a direct investor and/or mentor and advisor. These include profit and not-for-profit organizations, privately owned businesses, and government bodies, be it from his expertise in building extensive networks, business development, or direct angel investing and venture capital.

Baca juga : Ini Dia Komunitas Sahabat UMKM Terpercaya Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ask Us